Jurnal 1
Sistem Pakar Metode Certainty Factor Untuk Mendiagnosa
Tipe Skizofrenia
Berfokus pada data
(SIA/EDP)
Skizofrenia adalah
sindrom klinis dengan berbagai psikopatology, biasanya parah, berlangsung lama
dan korban dapat diidentifikasi dengan penyimpangan dari pikiran mereka,
persepsi dan emosi.
Berfokus pada pendukung keputusan (SPK)
Dalam penelitian
ini akan membahas metode certainty factor dalam menentukan tipe skizofrenia
untuk dapat membantu para pakar, psikiater, psikolog, dokter, dan orang-orang
yang ingin mempelajari ilmu ini untuk
mendiagnosa gangguan jiwa skizofrenia dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).
Proses yang
dilakukan pada Metode Certainty Factor dibagi beberapa tahap yang
direlasikan dengan data training yaitu data rekam medik yang sebelumnya sudah dihitung terlebih dahulu.
Berfokus pada
konsultasi (Sistem pakar)
Dalam merancang sebuah sistem pakar yang
dapat digunakan user dibutuhkan user interface yang nantinya dapat digunakan
untuk mempermudah mengetahui tipe skizofrenia, aplikasi
yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman
php, agar lebih akurat hasilnya dengan metode certainty factor.
Gambar 1.
Halaman Diagnosa
Gambar 1
menunjukkan halaman diagnosa yang dibuat untuk memilih gejala yang terjadi,
jika gejala yang ditanyakan terjadi user tinggal klik pada kotak yang ada dan
tekan submit. Setelah itu akan muncul hasil yang didapat seperti terlihat pada
Gambar 2.
Gambar 2. Hasil
Diagnosa
Aplikasi ini juga
dirancang untuk dikelola 3 user yaitu admin, pakar, dan pasien.
Jurnal 2
Aplikasi Sistem Pakar Untuk mendiagnosis Gangguan Jiwa
Schizophrenia
Berfokus pada data
(SIA/EDP)
Schizophrenia
merupakan suatu ketakutan yang luar biasa dengan banyak parameter penyebab dan
tahapan penyakit, serta beberapa efek yang berpengaruh pada keseimbangan yang
mempengaruhi yang tidak tampak yaitu genetik dan yang tampak yaitu fisik dan
lingkungan yang mempengaruhi sosial serta budaya, yang ditandai dengan
penyimpangan secara mendasar dan karakter dari suatu pola pemikiran daan persepsi,
serta penyimpangan efek yang kurang normal atau umum, ingatan yang baik dan tingkat
intelektualitas biasanya akan normal, walaupun turunnya pemikiran kognitif akan
berkembang selanjutnya
Berfokus pada pendukung keputusan (SPK)
Metode
pengembangan aplikasi berdasarkan sekuensial yang terdiri 5 tahapan yang saling
bertautan. Ketertautan antar tahap ada, dikarenakan output tahap satu dengan
tahap lainnya merupakan input bagi tahap selanjutnya dalam model waterfall,
sehingga kesempurnaan hasil tahap selanjutnya tidak lepas dari kesempurnaan
tahap sebelumnya, maka dari karakter tersebut sangat diperlukan untuk melakukan
analisis requirment, danrancangan yang sempurna sebelum ke tahap pembuatan
program.
Model Waterfall
Tahap dari
penelitian adalah tahap analisis, menganalisis hal yang berhubungan dalam
pelaksanaan pembangunan perangkat lunak, meliputi: (1) penentuan rumusan masalah dan studi literatur;
(2) tahap perancangan, meliputi penyusunan konsep dan desain aplikasi, serta
merancang
pengetahuan yang didapatkan dari pakar kedalam
database; (3) tahap implementasi, tahap ini dilakukan pemrograman, dan
pengetahuan yang didapatkan di representasikan ke dalam bahasa yang dapat
dimengerti oleh komputer; (4) tahap pengujian, melakukan pengujian terhadap sistem,
dalam hal ini menguji apakah semua menu pada aplikasi dapat diakses dengan baik
atau tidak; (5) tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan pemeliharaan terhadap sistem,
dalam hal ini adalah memperbaiki jika terjadi kesalahan pada sistem, kemudian
selalu meng-update data yang ada pada sistem jika terdapat gejala atau penyakit
baru, sehingga informasi yang diberikan oleh sistem kepada user valid.
Diagram konteks
sistem pakar untuk mendiagnosa
gangguan jiwa schizophrenia
Berfokus pada konsultasi (Sistem pakar)
Aplikasi pakar ini
merupakan pendiagnosis gangguan jiwa schizophrenia
merupakan sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh semua pengguna yang ingin
mengetahui informasi mengenai penyakit schizophrenia
dengan melakukan informasi gejala – gejala kepada. Aplikasi ini terdapat dua
pemakai utama dalam sistem ini, yaitu admin yang memiliki wewenang dalam
mengelola basis data, serta user yang
menggunakan sistem ini untuk melakukan konsultasi.
Pengembangan sistem
pakar diagnosis gangguan jiwa schizophrenia
diawali dengan pembentukan basis pengetahuan yang dibentuk, direpresentasikan
sesuai dengan metode representasi yang digunakan. Sistem ini menghasilkan halaman
yang dapat digunakan oleh user, yaitu: halaman utama sistem, halaman
konsultasi, dan halaman tentang profil pakar, selain itu sistem menghasilkan
halaman untuk admin, antara lain: halaman login admin, halaman data penyakit berfungsi menambah, meng-edit,
dan menghapus data penyakit, kemudian halaman data gejala yang memiliki fungsi untuk
menambah, meng-edit, dan menghapus gejala-gejala
yang ada pada
penyakit, halaman data pakar yang berfungsi untuk menginputkan data-data pakar
yang akan ditampilkan pada halaman pakar pada user, serta halaman admin yang berfungsi
menyimpan data admin yang berupa username
dan password untuk mengakses halaman
admin pada aplikasi.
Pertama kali
sistem pakar digunakan, ditampilkan menu utama sistem bagi user, saat user
memilih menu konsultasi, maka proses konsultasi diawali dengan memilih gejala
yang dirasakan melalui menu yang disediakan yang terlihat pada Gambar dibawah,
yang dilanjutkan dengan pemilihan densitas yang menunjukkan tingkat keparahan
gejala yang dirasakan.
Hasil Konsultasi
Hasil konsultasi dengan sistem akan
menunjukkan bahwa kemungkinan terdiagnosis penyakit schizophrenia paranoid 23%
dan penyakit schizophrenia katatonik 47% berdasarkan gejala dan tingkat
keparahan yang telah dipilih sebelumnya yang ditunjukkan pada gambar berikut.
Hasil Konsultasi
Menu data penyakit
Menu admin untuk melakukan login agar
dapat mengelola data gejala dan penyakit,
menu data penyakit, admin mengelola data penyakit seperti menambah, mengedit
dan menghapus nama penyakit yang ditunjukkan pada gambar diatas.
Menu data gejala,
admin mengelola data gejala seperti pada menu nama penyakit yang ditunjukkan
pada gambar dibawah ini.
.Menu Data Gejala
Jurnal
3
Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kejiwaan Skizofrenia
Menggunakan Metode Tsukamoto
Berfokus pada data (SIA/EDP)
Skizofrenia
merupakan salah satu gangguan kejiwaan berat dan menunjukkan adanya
disorganisasi (kemunduran) fungsi kepribadian, sehingga menyebabkan disability (ketidakmampuan). Gangguan kejiwaan
skizofrenia disebabkan kegagalan individu dalam mencapai berbagai keterampilan.
Penderita skizofrenia kesulitan dalam hal memproses pikirannya sehingga muncul
halusinasi, sulit berinteraksi dengan orang dan kenyataan. Dalam pemeriksaan skizofrenia,
psikiater tidak hanya memeriksa gejala yang tampak pada pasien yang menderita
skizofrenia tetapi dilihat juga dari sisi penilaian status mental pasien
tersebut, sehingga psikiater dapat menyimpulkan status mental dan menghasilkan kriteria
diagnosis.
Berfokus pada pendukung keputusan (SPK)
Metode Tsukamoto
merupakan perluasan dari penalaran monoton, pada metode tsukamoto, setiap
konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan
suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaannya yang monoton. Sebagai hasilnya,
output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength).
Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot.
Secara umum bentuk
model fuzzy Tsukamoto adalah:
𝐼𝐹 (𝑋 𝐼𝑆 𝐴) 𝐴𝑁𝐷 (𝑌 𝐼𝑆 𝐵) 𝑇𝐻𝐸𝑁 (𝑍 𝐼𝑆 𝐶)
Dimana A, B, dan C
adalah himpunan fuzzy.
Metode Tsukamoto
menggunakan tahapan sebagai berikut:
1. Fuzzifikasi
Proses fuzzifikasi merupakan proses untuk mengubah variabel
non-fuzzy (variabel numerik) menjadi variabel fuzzy (variabel linguistik). Melalui fungsi keanggotaan yang telah
disusun maka dari nilai-nilai masukan tersebut menjadi informasi fuzzy yang
berguna nantinya untuk
proses pengolahan secara fuzzy pula. Proses ini disebut fuzzifikasi.
2. Pembentukan
Rule
Pada pembentuk rule menggunakan aturan dalam bentuk
IFTHEN dan menggunakan operator AND.
3.Mesin Inferensi
Mesin inferensi menggunakan fungsi implikasi MIN untuk
mendapatkan nilai α-predikat pada tiap rule. Kemudian masing-masing nilai
α-predikat ini digunakan untuk menghitung keluaran hasil inferensi secara tegas
(crisp) masing-masing rule (z1, z2,
z3…. zn).
4. Defuzzifikasi
Pada tahapan defuzzifikasi, hasil akhir output (z) diperoleh menggunakan metode rata-rata
terbobot. Berikut ini merupakan persamaan proses defuzzifikasi.
Dimana:
αn = Nilai α-predikat
zn = Nilai variabel output
z = Hasil variabel output
Berfokus pada konsultasi (Sistem pakar)
Sistem pakar adalah sistem yang berusaha
mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan
masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.
Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama
yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan
pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar,
sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar, untuk
memperoleh pengetahuan pakar.
Hasil Perancangan
1. Halaman
Login
Halaman login berisi form login untuk proses
verifikasi pengguna sistem baik itu admin ataupun pengguna/pasien. Antarmuka
halaman login dapat dilihat pada Gambar1.
Gambar 1.
Antarmuka halaman login
2. Halaman
Utama Pengunjung
Antarmuka halaman utama pengunjung merupakan halaman pertama
yang muncul saat pengguna telah terdaftar sebagai pasien. Antarmuka halaman utama
pengguna berisikan menumenu yang dapat diakses oleh pengguna dan
informasiinformasi mengenai skizofrenia. Hasil perancangan antarmuka halaman
utama pengguna dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2.
Antarmuka halaman utama pengunjung
3. Halaman
Konsultasi
Halaman konsultasi dibagi menjadi dua, yaitu halaman
pemeriksaan gejala dan halaman pemeriksaan status mental. Halaman pemeriksaan
gejala berupa form yang berisi pertanyaan tentang gejala, skizofrenia, pengguna
dapat memilih gejala-gejala sesuai dengan yang dialami oleh pasien. Jika pasien
terdiagnosa skizofrenia, maka pasien melakukan pemeriksaan status mental. Halaman
pemeriksaan status juga berupa form yang berisikan pertanyaan tentang gangguan
status mental yang dialami oleh pasien. Antarmuka halaman konsultasi untuk
pemeriksaan status mental dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3.
Antarmuka halaman konsultasi status mental
4. Halaman
Histori Konsultasi
Halaman histori konsultasi berisi histori data-data
hasil konsultasi yang pernah dilakukan oleh pengguna. Antarmuka halaman histori
konsultasi dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4.
Antar muka histori konsultasi
Konsultasi Pasien Skizofrenia
Annisa R. (2018). Sistem
pakar metode certainty factor untuk mendiagnosa tipe skizofrenia. JCIT (Indonesian Journal on Computer and
Information Technology). Vol.3 No.1, 40~46.
Parwita D. O., Anggi S.
S., Rudy D. N. (2016). Sistem pakar diagnosis penyakit kejiwaan skizofrenia
menggunakan metode tsukamoto. Jurnal
Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN). Vol. 1, No. 1, 1 - 6
Sudarmana L., Febty L.
(2018). Aplikasi sistem pakar unruk mendiagnosis gangguan jiwa schizophrenia. Jurnal Informatika:Jurnal Pengembangan IT
(JPIT). Vol. 3, No. 1, 40 – 44.
0 comments:
Posting Komentar