• Azka Kage
  • Azka Kage
  • Azka Kage
  • Azka Kage

Partners

Azka Kage | Creative No Plagiat Azka Kage | Creative No Plagiat Azka Kage  | Creative No Plagiat Azka Kage | Creative No Plagiat Azka Kage | Creative No Plagiat
Kamis, 15 Oktober 2020

Tugas 3 SIP (Sistem Informasi Psikologi)

 Jurnal 1

Sistem Pakar Metode Certainty Factor Untuk Mendiagnosa Tipe Skizofrenia

Berfokus pada data (SIA/EDP)

Skizofrenia adalah sindrom klinis dengan berbagai psikopatology, biasanya parah, berlangsung lama dan korban dapat diidentifikasi dengan penyimpangan dari pikiran mereka, persepsi dan emosi.

 

Berfokus pada pendukung keputusan (SPK)

Dalam penelitian ini akan membahas metode certainty factor dalam menentukan tipe skizofrenia untuk dapat membantu para pakar, psikiater, psikolog, dokter, dan orang-orang yang ingin mempelajari  ilmu  ini untuk  mendiagnosa gangguan jiwa skizofrenia dengan menggunakan metode Certainty Factor (CF).

Proses yang dilakukan pada Metode Certainty Factor dibagi beberapa tahap yang direlasikan dengan data training yaitu data rekam medik yang  sebelumnya sudah dihitung terlebih dahulu.

 

Berfokus pada konsultasi (Sistem pakar)

Dalam merancang sebuah sistem pakar yang dapat digunakan user dibutuhkan user interface yang nantinya dapat digunakan untuk mempermudah mengetahui tipe skizofrenia, aplikasi

yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman php, agar lebih akurat hasilnya dengan metode certainty factor.

Gambar 1. Halaman Diagnosa

 

Gambar 1 menunjukkan halaman diagnosa yang dibuat untuk memilih gejala yang terjadi, jika gejala yang ditanyakan terjadi user tinggal klik pada kotak yang ada dan tekan submit. Setelah itu akan muncul hasil yang didapat seperti terlihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Hasil Diagnosa

Aplikasi ini juga dirancang untuk dikelola 3 user yaitu admin, pakar, dan pasien.

 

 

Jurnal 2

Aplikasi Sistem Pakar Untuk mendiagnosis Gangguan Jiwa Schizophrenia

Berfokus pada data (SIA/EDP)

Schizophrenia merupakan suatu ketakutan yang luar biasa dengan banyak parameter penyebab dan tahapan penyakit, serta beberapa efek yang berpengaruh pada keseimbangan yang mempengaruhi yang tidak tampak yaitu genetik dan yang tampak yaitu fisik dan lingkungan yang mempengaruhi sosial serta budaya, yang ditandai dengan penyimpangan secara mendasar dan karakter dari suatu pola pemikiran daan persepsi, serta penyimpangan efek yang kurang normal atau umum, ingatan yang baik dan tingkat intelektualitas biasanya akan normal, walaupun turunnya pemikiran kognitif akan berkembang selanjutnya

 

Berfokus pada pendukung keputusan (SPK)

Metode pengembangan aplikasi berdasarkan sekuensial yang terdiri 5 tahapan yang saling bertautan. Ketertautan antar tahap ada, dikarenakan output tahap satu dengan tahap lainnya merupakan input bagi tahap selanjutnya dalam model waterfall, sehingga kesempurnaan hasil tahap selanjutnya tidak lepas dari kesempurnaan tahap sebelumnya, maka dari karakter tersebut sangat diperlukan untuk melakukan analisis requirment, danrancangan yang sempurna sebelum ke tahap pembuatan program.

Model Waterfall

 

Tahap dari penelitian adalah tahap analisis, menganalisis hal yang berhubungan dalam pelaksanaan pembangunan perangkat lunak, meliputi:  (1) penentuan rumusan masalah dan studi literatur; (2) tahap perancangan, meliputi penyusunan konsep dan desain aplikasi, serta

merancang pengetahuan yang didapatkan dari pakar kedalam  database; (3) tahap implementasi, tahap ini dilakukan pemrograman, dan pengetahuan yang didapatkan di representasikan ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh komputer; (4) tahap pengujian, melakukan pengujian terhadap sistem, dalam hal ini menguji apakah semua menu pada aplikasi dapat diakses dengan baik atau tidak; (5) tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan pemeliharaan terhadap sistem, dalam hal ini adalah memperbaiki jika terjadi kesalahan pada sistem, kemudian selalu meng-update data yang ada pada sistem jika terdapat gejala atau penyakit baru, sehingga informasi yang diberikan oleh sistem kepada user valid.

Diagram konteks sistem pakar untuk mendiagnosa

gangguan jiwa schizophrenia

 

Berfokus pada konsultasi (Sistem pakar)

Aplikasi pakar ini merupakan pendiagnosis gangguan jiwa schizophrenia merupakan sebuah aplikasi yang bisa digunakan oleh semua pengguna yang ingin mengetahui informasi mengenai penyakit schizophrenia dengan melakukan informasi gejala – gejala kepada. Aplikasi ini terdapat dua pemakai utama dalam sistem ini, yaitu admin yang memiliki wewenang dalam mengelola basis data, serta user yang menggunakan sistem ini untuk melakukan konsultasi.

Pengembangan sistem pakar diagnosis gangguan jiwa schizophrenia diawali dengan pembentukan basis pengetahuan yang dibentuk, direpresentasikan sesuai dengan metode representasi yang digunakan. Sistem ini menghasilkan halaman yang dapat digunakan oleh user, yaitu: halaman utama sistem, halaman konsultasi, dan halaman tentang profil pakar, selain itu sistem menghasilkan halaman untuk admin, antara lain: halaman login admin, halaman  data penyakit berfungsi menambah, meng-edit, dan menghapus data penyakit, kemudian halaman data gejala yang memiliki fungsi untuk menambah, meng-edit, dan menghapus gejala-gejala

yang ada pada penyakit, halaman data pakar yang berfungsi untuk menginputkan data-data pakar yang akan ditampilkan pada halaman pakar pada user, serta halaman admin yang berfungsi menyimpan data admin yang berupa username dan password untuk mengakses halaman admin pada aplikasi.

Pertama kali sistem pakar digunakan, ditampilkan menu utama sistem bagi user, saat user memilih menu konsultasi, maka proses konsultasi diawali dengan memilih gejala yang dirasakan melalui menu yang disediakan yang terlihat pada Gambar dibawah, yang dilanjutkan dengan pemilihan densitas yang menunjukkan tingkat keparahan gejala yang dirasakan.

Hasil Konsultasi

Hasil konsultasi dengan sistem akan menunjukkan bahwa kemungkinan terdiagnosis penyakit schizophrenia paranoid 23% dan penyakit schizophrenia katatonik 47% berdasarkan gejala dan tingkat keparahan yang telah dipilih sebelumnya yang ditunjukkan pada gambar berikut.

Hasil Konsultasi

Menu data penyakit

Menu admin untuk melakukan login agar dapat mengelola  data gejala dan penyakit, menu data penyakit, admin mengelola data penyakit seperti menambah, mengedit dan menghapus nama penyakit yang ditunjukkan pada gambar diatas.

Menu data gejala, admin mengelola data gejala seperti pada menu nama penyakit yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.

.Menu Data Gejala

 

 

Jurnal 3

Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Kejiwaan Skizofrenia Menggunakan Metode Tsukamoto


Berfokus pada data (SIA/EDP)

Skizofrenia merupakan salah satu gangguan kejiwaan berat dan menunjukkan adanya disorganisasi (kemunduran) fungsi kepribadian, sehingga menyebabkan disability  (ketidakmampuan). Gangguan kejiwaan skizofrenia disebabkan kegagalan individu dalam mencapai berbagai keterampilan. Penderita skizofrenia kesulitan dalam hal memproses pikirannya sehingga muncul halusinasi, sulit berinteraksi dengan orang dan kenyataan. Dalam pemeriksaan skizofrenia, psikiater tidak hanya memeriksa gejala yang tampak pada pasien yang menderita skizofrenia tetapi dilihat juga dari sisi penilaian status mental pasien tersebut, sehingga psikiater dapat menyimpulkan status mental dan menghasilkan kriteria diagnosis.

 

Berfokus pada pendukung keputusan (SPK)

Metode Tsukamoto merupakan perluasan dari penalaran monoton, pada metode tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-THEN harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaannya yang monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan menggunakan rata-rata terbobot.

 

Secara umum bentuk model fuzzy Tsukamoto adalah:

𝐼𝐹 (𝑋 𝐼𝑆 𝐴) 𝐴𝑁𝐷 (𝑌 𝐼𝑆 𝐵) 𝑇𝐻𝐸𝑁 (𝑍 𝐼𝑆 𝐶) 

Dimana A, B, dan C adalah himpunan fuzzy.

 

Metode Tsukamoto menggunakan tahapan sebagai berikut:

1. Fuzzifikasi

Proses fuzzifikasi merupakan proses untuk mengubah variabel non-fuzzy (variabel numerik) menjadi variabel fuzzy (variabel linguistik). Melalui fungsi keanggotaan yang telah disusun maka dari nilai-nilai masukan tersebut menjadi informasi fuzzy yang berguna nantinya untuk

proses pengolahan secara fuzzy pula. Proses ini disebut fuzzifikasi.

2. Pembentukan Rule

Pada pembentuk rule menggunakan aturan dalam bentuk IFTHEN dan menggunakan operator AND.

3.Mesin Inferensi

Mesin inferensi menggunakan fungsi implikasi MIN untuk mendapatkan nilai α-predikat pada tiap rule. Kemudian masing-masing nilai α-predikat ini digunakan untuk menghitung keluaran hasil inferensi secara tegas (crisp) masing-masing rule (z1, z2, z3…. zn).

4. Defuzzifikasi

Pada tahapan defuzzifikasi, hasil akhir output (z) diperoleh menggunakan metode rata-rata terbobot. Berikut ini merupakan persamaan proses defuzzifikasi.

Dimana:

αn = Nilai α-predikat

zn  = Nilai variabel output

z   = Hasil variabel output

 

Berfokus pada konsultasi (Sistem pakar)

Sistem pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer, agar komputer dapat menyelesaikan masalah seperti yang biasa dilakukan oleh para ahli.

Sistem pakar disusun oleh dua bagian utama yaitu lingkungan pengembangan dan lingkungan konsultasi. Lingkungan pengembangan sistem pakar digunakan untuk memasukkan pengetahuan pakar, sedangkan lingkungan konsultasi digunakan oleh pengguna yang bukan pakar, untuk memperoleh pengetahuan pakar.

 

Hasil Perancangan

1.  Halaman Login

Halaman login berisi form login untuk proses verifikasi pengguna sistem baik itu admin ataupun pengguna/pasien. Antarmuka halaman login dapat dilihat pada Gambar1.

Gambar 1. Antarmuka halaman login

 

2.  Halaman Utama Pengunjung

Antarmuka halaman utama pengunjung merupakan halaman pertama yang muncul saat pengguna telah terdaftar sebagai pasien. Antarmuka halaman utama pengguna berisikan menumenu yang dapat diakses oleh pengguna dan informasiinformasi mengenai skizofrenia. Hasil perancangan antarmuka halaman utama pengguna dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Antarmuka halaman utama pengunjung

 

3.  Halaman Konsultasi

Halaman konsultasi dibagi menjadi dua, yaitu halaman pemeriksaan gejala dan halaman pemeriksaan status mental. Halaman pemeriksaan gejala berupa form yang berisi pertanyaan tentang gejala, skizofrenia, pengguna dapat memilih gejala-gejala sesuai dengan yang dialami oleh pasien. Jika pasien terdiagnosa skizofrenia, maka pasien melakukan pemeriksaan status mental. Halaman pemeriksaan status juga berupa form yang berisikan pertanyaan tentang gangguan status mental yang dialami oleh pasien. Antarmuka halaman konsultasi untuk pemeriksaan status mental dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Antarmuka halaman konsultasi status mental

 

4.  Halaman Histori Konsultasi

Halaman histori konsultasi berisi histori data-data hasil konsultasi yang pernah dilakukan oleh pengguna. Antarmuka halaman histori konsultasi dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Antar muka histori konsultasi



Konsultasi Pasien Skizofrenia




Sumber : 

Annisa R. (2018). Sistem pakar metode certainty factor untuk mendiagnosa tipe skizofrenia. JCIT (Indonesian Journal on Computer and Information Technology). Vol.3 No.1, 40~46.

Parwita D. O., Anggi S. S., Rudy D. N. (2016). Sistem pakar diagnosis penyakit kejiwaan skizofrenia menggunakan metode tsukamoto. Jurnal Sistem dan Teknologi Informasi (JUSTIN). Vol. 1, No. 1, 1 - 6

Sudarmana L., Febty L. (2018). Aplikasi sistem pakar unruk mendiagnosis gangguan jiwa schizophrenia. Jurnal Informatika:Jurnal Pengembangan IT (JPIT). Vol. 3, No. 1, 40 – 44.



Azka HaunaDitulis Oleh : Azka Hauna

Artikel Tugas 3 SIP (Sistem Informasi Psikologi), diterbitkan oleh Azka pada hari Kamis, 15 Oktober 2020. Blog ini adalah blog biasa bagi saya.. Maaf jika kurang baguss, soalnya masih pemula.. hehe link dibawah ini sebagai sumbernya, dan baca peraturan Disclaimer sebelum copy-paste.

0 comments:

Posting Komentar