• Azka Kage
  • Azka Kage
  • Azka Kage
  • Azka Kage

Partners

Azka Kage | Creative No Plagiat Azka Kage | Creative No Plagiat Azka Kage  | Creative No Plagiat Azka Kage | Creative No Plagiat Azka Kage | Creative No Plagiat
Kamis, 08 Oktober 2020

Tugas 2 SIP (Sistem Informasi Psikologi)

CBIS (Computer Based Information System) dan Evolusinya

 

1.    CBIS (Computer Based Information System)

Menurut Fatta (2007), istilah Computer Based Information System (CBIS) sebenarnya mengacu pada sistem informasi yang dikembangkan berbasis teknologi komputer. Computer Based Information System = hardware + software + people + prosedur + information.

Menurut Rukun dan Hayadi (2018) sistem informasi berbasis komputer atau Computer Based Information System (CBIS) merupakan sistem pengolahan suatu data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dapat dipergunakan sebagai alat bantu yang mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kendali serta visualisasi dan analisis. Dalam CBIS biasanya berkaitan dengan data, informasi, sistem, sistem informasi, dan basis komputer.

        Menurut Roharjana (2017) CBIS merupakan kumpulan dari perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), pangkalan data (database), telekomunikasi, manusia, dan prosedur yang dikonfigurasikan untuk mengumpulkan, memanipulasi, menyimpan, dan memproses data menjadi informasi.

Komponen dari CBIS menurut Roharjana (2017) :

a.     Hardware

Merupakan perangkat komputer yang digunakan untuk memasukkan input, pemrosesan serta mengeluarkan output.

b.    Software

Merupakan program komputer yang mengelola operasi dari komputer.

c.    Database

Mengorganisasikan koleksi dari fakta dan informasi.

d.    Telekomunikasi

Merupakan transmisi elektronik dari sinyal untuk komunikasi. Memungkinkan organisasi untuk mengatur proses dan tugas secara efektif lewat jaringan komputer.

e.    Manusia

Merupakan elemen terpenting, karena bisa menentukan keberhasilan atau kegagalan dan implementasi sistem informasi berbasis komputer dalam suatu organisasi.

f.     Procedure

Merupakan strategi kebijakan, metode, dan peraturan untuk menggunakan sistem informasi berbasis komputer.

 

Kelebihan CBIS:

·      Penghematan waktu (time saving)

·      Penghematan biaya (cost saving)

·      Peningkatan efektifitas (effectiveness)

·      Pengembangan teknologi (technology development)

·      Pengembangan personel akuntansi (accounting staff development).

 

Kelemahan CBIS:

·      Biayanya yang tinggi untuk memulai proses

·      Resiko sistem tidak berjalan dan gagal

·      Ketidak seriusan dalam menjalankan sistem

·      Kemungkinan adanya Pro dan Kontra

·      karena kurangnya sosialisasi.

 

Peran Manusia dalam CBIS

Ø Spesialis Informasi

·       System analyst

·       Database Administrator

·       Network Specialist

·       Programmer

·      Operator

 

2.    Evolusi CBIS

a.  EDP (Electronic Data Processing)

EDP hadir saat teknologi alat pengolah data berkembang maju mulai dari mesin manual, mesin elektrik, sampai ke komputer, maka semua bidang pekerjaan yang ada dalam organisasi berkembang kearah pengukuran-pengukuran dengan perhitungan-perhitungan teliti dan rumit yang dapat dikerjakan dengan bantuan alat pengolahan data yang canggih. Harga peralatan pengolah data itu pun makin lama makin terjangkau oleh kemampuan organisasi, sehingga setiap unit kerja sudah dapat memiliki alat pengolah sendiri. Pengolahan data yang rumit dan memerlukan kapasitas alat pengolah (komputer) yang besar yang tidak dapat dikerjakan oleh sesuatu unit kerja, dapat diserahkan pengerjaannya pada unit pengolah data  sentral yang disebut EDP.

Fungsi EDP yakni membantu mengolah data dari berbagai unit dalam organisasi, karena kapasitas peralatan pengolahan (komputer) yang terdapat pada unit masing-masing tidak mampu mengolah data yang ada. EDP bukanlah berfungsi sebagai pusat formasi, fungsinya adalah membantu mengolah data unit-unit kerja atau menyediakan informasi yang diperlukan organisasi secara keseluruhan. Karena itu EDP disebut sebagai pusat pengolahan data (Amsyah, 2005).

b.  SIM (Sistem Informasi Manajemen)

SIM adalah sebuah sistem informasi pada level manajemen yang berfungsi untuk membantu perencanaan, pengendalian, dan pengambilan keputusan dengan menyediakan resume rutin dari laporan-laporan tertentu. SIM mengambil data mentah dari TPS dan mengubahnya menjadi kumpulan data yang lebih berarti yang dibutuhkan manajer untuk menjalankan tanggung jawabnya. Untuk mengembangkan suatu Shim diperlukan pemahaman yang baik tentang informasi apa saja yang dibutuhkan manajer dan bagaimana mereka menggunakan informasi tersebut (Roharjana, 2017).

 

c. Otomatisasi Kantor (Office Automation/OA)

OA berfungsi memudahkan komunikasi dan meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor Melalui penggunaan alat-alat elektronik.

OA dimulai tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya, Magnetic Tape/Selectric Typewriter (MT/TS), yaitu mesin tik yang dapat mengetik kata-kata yang telah terekam dalam pita magnetik. Operasi pengetikan otomatis ini mengarahkan pada aplikasi OA yang disebut pengolahan kata (word processing).

Otomatisasi kantor telah berkembang meliputi beragam aplikasi konferensi jarak jauh (teleconferencing), voice mail, surat elektronik (elektronic mail), elektronic calendaringfacsmile transmission, dan destop publishing. Kita menggunakan istilah kantor virtual (virtual office) untuk menggambarkan semua aplikasi otomatisasi kantor. Semua aplikasi ini dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi (Suryana,2012).

 

d.  Expert System

Menurut Roharjana (2017), Expert System (ES) merupakan representasi pengetahuan yang menggambarkan cara seseorang ahli dalam mendekati suatu masalah. ES lebih berpusat pada bagaimana mengkodekan memanipulasi pengetahuan dari informasi (misalnya aturan if...then...). Adapun cara kerja ES sebagai berikut:

a)  Pengguna berkomunikasi dengan sistem menggunakan dialog interaktif.

b)  ES menanyakan pertanyaan (yang akan ditanyakan seorang pakar) dan pengguna   memberikan jawaban.

c)  Jawaban digunakan untuk menentukan aturan mana yang dipakai dan ES menyediakan rekomendasi berdasarkan aturan yang telah disimpan.

d)  Seorang knowledge engineer bertanggung jawab pada bagaimana melakukan akuisisi pengetahuan, sama seperti seorang analis tetapi dilatih untuk menggunakan teknik yang berbeda.


Referensi:

Amsyah, Z. (2005). Manajemen sistem informasi. Jakarta: Gramedia.

Fatta, H. A. (2007). Analisis dan perancangan sistem informasi untuk keunggulan bersaing perusahaan dan organisasi modern. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Roharjana, I. K. (2017). Pengembangan sistem informasi menggunakan metodologi agile. Yogyakarta: Deepublish.

Rukun, K., & Hayadi, H. (2018). Sistem informasi berbasis expert system. Yogyakarta: Deepublish.

Suryana, D. (2012). Sistem teknologi informas jilid 1: komputer sebagai sistem organisasi. USA: CreateSpace Independent Publishing Platform.

 

Azka HaunaDitulis Oleh : Azka Hauna

Artikel Tugas 2 SIP (Sistem Informasi Psikologi), diterbitkan oleh Azka pada hari Kamis, 08 Oktober 2020. Blog ini adalah blog biasa bagi saya.. Maaf jika kurang baguss, soalnya masih pemula.. hehe link dibawah ini sebagai sumbernya, dan baca peraturan Disclaimer sebelum copy-paste.

0 comments:

Posting Komentar