Tulisan
I
1.
Pengetahuan Ilmu Alamiah dasar
Ilmu Alamiah Dasar
jika dipenggal berasal dari tiga suku kata. Ilmu artinya bagiandari ilmu
pengetahuan manusia. Alamiah artinya terjadi dengan sendirinya dan dasar
artinyapermulaan suatu bentuk. Istilah ini berasal dari Eropa Daratan
(Belanda,Jerman,Inggris,danAmerika). Yang mana istilah ini masuk ke indonesia
pada zaman yang berbeda-beda. Ilmualamiah dapat dilihat dalam arti luas dan
dalam arti sempit. Dalam arti luas ilmu mencakupsemua pengetahuan.
Ilmu alamiah dasar adalah
merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsepdasar dalam bidang ilmu
pengetahuan alam dan teknologi dalam manusia. Ilmu alamiah ataubiasa disebut
dengan ilmu pengetahuan (natural science) merupakan pengetahuan yangmengkaji
tentang gejala-gejala dalam alam semesta termasuk dimuka bumi ini,
sehinggaterbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah dasar hanya mengkaji
konsep-konsep dan prisip-prinsip dasar yang esensial saja. Bagian-bagian dari
Ilmu Alamiah Dasar meliputi penciptaanmanusia yang telah diberikan akal untuk
berfikir, lahirnya ilmu alamiah, keterbatasan ilmualamiah, pembagian ilmu
pengetahuan dsb.
IAD merumuskan
pemikiran yang selalu dilandasi oleh realisme, karena ilmu sains inimepelajari
tentang metode alamiah dan gejala alamiah sehingga tidak dapat terlepas dariobjek
yang mengaitkan panca indra. Jadi pengertian ilmu alamiah yang saya ketahui ituadalah
pengetahuan dasar yang mempelajari alam semesta,dan dapat dikatakan
sebagaikonsep awal terbentuknya ilmu pengetahuan alam. Yang dapat dipelajarinya
dengan carametode-metode atau prinsip-prinsip yang tidak dapat lepas dari
kenyataan (realitas).
2.
Perkembangan
alam pikiran manusia
1. Sifat Unik Manusia
Bumi tempat manusia _hidup berisi
dua macam mahluk : benda yang sifatnya anorganis dan mahluk yang sifatnya organis.
Oranng pertama yang pertama sering disebut sebagai benda mati dan yang kedua
disebut mahluk hidup. Benda mati tunduk pada hukum alarn (deterministis),
sedangkan mahluk hidup
tunduk pada hukum kehidupan (biologis). Masing-masing memiliki tiingkat-tingkat
dalam perwujudannya.
Benda bersifat mati, tetap dan
tunduk pada hukum alam, sehingga tidak memiliki perliaku (attitude). Benda tidak bergerak atas
kemauan atau kekuatan sendiri, melainkan oleh kekuatan luar.
Mahluk organis
memiliki kehidupan sehingga mempunyai perilaku. Tumbuhan sebagai mahluk terendah memiliki perikehidupan yang
sederhana. Binatang yang lebih tinggi tingkatnya memiliki perilaku yang lebih
baik. Manusia sebagai mahluk tertinggi memiliki perilaku yang lebih sempuma.
Namun secara umum mahluk-mahluk tersebut memiliki beberapa prinsip yang sama,
antara lain, daya gerak, naluri untuk mempertahankan diri, serta untuk mengembangkan
keturunannya.
Dibandingkan dengan mahluk. lain, jasmani manusia adalah lemah,
tetapi rohani atau akal
budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya
dikatakan bahwa manusia berbeda dengan binatang karena akal budi yang dimilikinya. Akal bersumber pada
otak dan budi bersumber pada jiwa.
Perbedaan
manusia dibanding binatang, nampak lebih jelas bila dirinci lebih jauh :
a. manusia
dapat berpikir, sehingga merupakan mahluk. yang cerdas atau bijaksana (Homo sapiens)
b. manusia
dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebut manusia kerja (Homo faber)
c. manusia
dapat berbicara (Homo longuens) sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui
bahasa kepada manusia lain
d. manusia
dapat hidup bennasyarkat (Homo socius)
e. manusia
dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (Homo aeconomicus)
f. manusia
menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari manusia, sehingga manjadi
manusia bedc.epercayaan atau beragama (Homo religieus).
2. Rasa lngin Tahu
Dengan akal budi yang
dimilikinya, pada manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang, Rasa ingin tahu itu
tidak pemah dapat dipuaskan. Dalam benaknya manusia
selalu bertanya
karena keingintahuannya : apa sesungguhnya (know what), bagaimana sesuatu
terj8di (know how),
dan mengapa demikian (know why) tentang benda dan peristiwa yang
terjadi di sekitamya,
termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu ini
mendorong manusia
untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar
(makrokosmos) maupun
alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah
yang dihadapi,
sehingga akhirnya manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Rasa ingin tahu yang
terus berkembang
dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan
perbendaharaan
pengetahuan pada manusia. Pengetahuan yang diperoleh ini akhimya tidak
terbatas
pada obyek-obyek yang dapat diamati dengan pancaindra saja atau meliputi pengetahuan tentang kebutuhan
praktis sehari-hari, tetapi juga masalah lain yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah
atau tidak indah, dan sebagainya.
Dengan meningkatnya kemampuan
mengingat dan berpikir, manusia dapat
mendayagunakan
pengetahuan tenlahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan
yang baru sehingga
menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi. Proses demikian terus
berlangsung sehingga
terjadi akumulasi pengetahuan seperti yang kita rasakan dewasa ini.
Perkembangan pengetahuan lebih
dipennudah atau diperlancar lagi dengan adanya tukar-menukar infonnasi mengenai
pengetahuan dan pengalaman manusia yang satu dengan yang lain sehingga akumulasi pengetahuan
berlangsung lebih cepat.
3. MITOS, PENALARAN DAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN
Pada awal prasejarah kemampuan
manusia masih terbatas, baik keterbatsan pada peralatan maupun peterbatasen pemikiran.
Keterbatasan peralatan menyebabkan pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara berpikir yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikian pengetahuan yang terkumpul belum dapat memberikan
kepuasan terhadap rasa
ingin tahu manusi perkasa masih jauh dari kebenaran.
Untuk menjawab keingintahuan
tentang alam, manusia menciptakan mitos. Mitos merupakan cerita yang dibuat - buat atau dongeng yang pada
umumnya menyangkut tokoh
kuno, seperti dewa atau manusia perkasa, yang ada kaitannya dengan apa yang
terdapat di alam.
Secara garis besar dapat
dibedakan 3 macam mitos, yaitu muos sebenarnya, cerita rakyat, dan Legenda. Dalam mitos sebenamya manusia berusaha
dengan sungguh-sungguh dan
dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun
belum tepat karena kurangnya pengetahuan, sehingga orang mengaitkannya dengan
~rang tokoh
atau dewa.
Mitos yang merupakan cerita rakyat
adalah usaha manusia
mengisahkan peristiwa penting yang· menyangkut kehidupan masyarakat, biasanya
juga disampaikan dari mulut ke mulut sehingga sulit diperiksa kebenarannya. Dalam
mitos sebagai Legenda,
dikemukakan teotang seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah.
Pada masa prasejarah tersebut,
mitos dapat diterima dan dipercaya kebenaranya karena:
1. keterbatasan
pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan pengindraan, baik
langsung maupun
dengan alat.
2. keterbatasan
penalaran manusia pada masa itu.
3. hasrat
ingin·tahunya terpenuhi.
Karena kemampuan berpikir manusia
makin maju dan disertai pula dengan perlengkapan pengamatan yang makin baik, mitos dengan berbagai Legendanya mulai ditinggalkan.
Orang mulai
menggunakan akal sehat serta rasionya untuk menjawab bemagai pertanyaan tentang
alam.
Kegiatan untuk memperoleh atau
menemukan
pengetahuan yang benar disebut berpikir sedangkan proses berpikir dalam
menarik kesimpulan yang benar disebut penalaran. Pengetahuan yang diperoleh
tidak berdasarkail penalaran digolongkan pada pengetahuan yang non ilmiah atau bukan ilmu
pengetahuan.
Terdapat beberapa cara untuk
memperoJeh kesimpulan atau pengetahuan yang tidak
berdasarkan
penalaran, yaitu :
1. Prasangka,
pengambilan kesimpulan berdasarkan perasaan
2. Intuisi,
kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarlcan pola berpikir
tertentu. Pandangan batiniah yang serta merta tembus mengenai suatu peristiwa
atau kebenaran. tanpa penurutan pikiran
3. Coba-ralat atau trial and
error, suatu cara untuk memperoleh pengetahuan secara
coba-coba atau
untung-untungan.
II.
1. Metode
Ilmiah
A. Pengertian secara Etimologi
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa),
metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos. Kata ini berasal dari
dua suku kata yaitu metha yang berarti melewati atau melalui
dan hodos yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki
arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa inggris
dikenal dengan term method dan way yang mempunyai arti metode dan cara dan
dalam bahasa arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata al-thariqoh (jalan), al-manhaj (sistem),
dan al-wasilah (mediator atau perantara). Dengan demikian kata arab yang
berarti dekat dengan arti metode adalah al-thariqoh. Sedangkan ilmiah
adalah bersifat ilmu, ilmu dalam bahasa inggris adalah science berasal dari
kata latin scientia. Kata scientia berasal dari suku kata scire yang artinya
mempelajari dan mengetahui.
Metode ilmiah secara etimologi
berasal dari kata metode dan ilmiah. Metode adalah cara teratur yg digunakan
untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dng yg dikehendaki;
cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yg ditentukan, sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu atau
secara keilmuan.
Dapat diartikan metode ilmiah adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
kegiatan yang bersifat keilmuan
B. Pengertian secara Terminologi
Metode ilmiah adalah
tahapan-tahapan yang dilakukan oleh seseorang dalam melakukan penelitian untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan dari persoalan dan keingintahuan.
Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengajaran terhadap kebenaran yang diatur
oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Metode ilmiah pun dapat di artikan
sebagai prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata
langkah, dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan
pengetahuan yang ada. Sederhananya metode ilmiah adalah cara para saintis untuk
memecahkan persoalan yang di hadapi melalui tahapan-tahapan tertentu. Metode
ilmiah pada dasarnya merupakan suatu cara yang logis untuk memecahkan suatu
masalah tertentu
Berdasarkan pengertian metode ilmiah menurut para
ahli,suatu prosedur atau cara dikatakan sebagai metode ilmiah bila memenuhi
beberapa karakteristik atau ciri khusus, karakteristik-karakteristik yang
dimaksud adalah :
Ø
Bersifat
kritis dan analistis, artinya metode yang digunakan menunjukan adanya sebuah
proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk
pemecahan masalah.
Ø
Bersifat
logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah, kesimpulan yang rasional
berdasarkan pada bukti-bukti yang ada
Ø
Bersifat
objektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuan lain dalam bidang dan kondisi yang
sama
Ø
Bersifat
konseptual,artinya proses penelitian dilakukan dengan mengembangkan konsep dan
teori dengan tujuan agat hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
Ø
Bersifat
empiris,artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
III.
1. Ruang Lingkup IPA
Mula-mula manusia
masih percaya pada mitos yang sekarang hanya dinilai sebagai pengetahuan semu (pseudo
science). Karena mitos kemudian dianggap tidak memuaskan, maka dicarilah
pengetahuan betulan (pure science). Obyek
utama yang dipikirkan manusia adalah a1am sehingga lahirlah pengetahuan a1am (natural
science).
- Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya, dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari basil pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikimya, manusia akhimya dapat melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap.
2. Perkembangan IPA
- Mulanya berkembang sangat lambat (abad 15-16)
- Lebih pesat setelah Copernicus yang kemudian
diperkuat Galileo (konsep geosentris ®
konsep heliosentris), dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern
(kebenaran berdasarkan induksi)
-
Sangat pesat setelah konsep fisika kuantum dan
relativitas (awal abad 20) ®
perlu revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern.
- Alam Semesta Mikrokosmos, Makrokosmos
Mikrokosmos
adalah unsur-unsur mikro yang ada di alam semesta. Sebenarnya batasan besaran
mikro itu relatif. Mikro bisa dimulai dari quark, inti atom, elektron, proton,
molekul, sel DNA, individu manusia, pohon, gunung, batu, laptop, bumi, planet
dan benda-benda lainnya. Semakin mikro maka semakin tak terlihat, dan benda
yang tak terlihat ini bisa disebut sebagai Quanta.
Semakin tambah kemikroan kita, maka semakin "hilanglah" kita, lalu menembus alam Maha. Laa haula walaa Quwwata illaa billaah. Inilah alam super mikro (manusia super) yang sebenarnya karena ia merasa tiada memiliki kekuatan selain kekutan dari Allah SWT.
Anda adalah Mikrokosmos di alam semesta ini. Karena alam semesta memiliki prinsip-prinsip aturan main kehidupan, maka agar Anda hidup relatif sukses, Anda harus bisa menyelaraskan diri dengan prinsip-prinsip aturan semesta di Makrokosmos yang sudah pasti selaras dengan aturan di Mahakosmos.
Insya Allah, sinergi yang selaras antar Mikrokosmos yang terjadi di alam semesta ini akan membuat bumi dan alam semesta ini menjadi “awet muda” tidak cepat letih, tidak mudah marah, dan tidak sering sakit-sakitan.
Hari ini kita melihat, selain sudah mulai tua dan sering sakit-sakitan, kini bumi pun sudah mulai mudah emosional, buktinya bencana alam pun akhirnya terjadi di mana-mana. Sebenarnya, dalam bahasa yang sederhana, maka terjadinya Bencana Alam ini adalah karena adanya hubungan yang tidak sinergis antar Mikrokosmos yang ada, termasuk hubungan antara Mikrokosmos dengan Mahakosmos, sehingga mengakibatkan secara otomatis memburuknya hubungan Mikrokosmos dan Makrokosmos, setelah itu menjadi berantakan, lalu hancurlah sebagian dari bumi ini.
Semakin tambah kemikroan kita, maka semakin "hilanglah" kita, lalu menembus alam Maha. Laa haula walaa Quwwata illaa billaah. Inilah alam super mikro (manusia super) yang sebenarnya karena ia merasa tiada memiliki kekuatan selain kekutan dari Allah SWT.
Anda adalah Mikrokosmos di alam semesta ini. Karena alam semesta memiliki prinsip-prinsip aturan main kehidupan, maka agar Anda hidup relatif sukses, Anda harus bisa menyelaraskan diri dengan prinsip-prinsip aturan semesta di Makrokosmos yang sudah pasti selaras dengan aturan di Mahakosmos.
Insya Allah, sinergi yang selaras antar Mikrokosmos yang terjadi di alam semesta ini akan membuat bumi dan alam semesta ini menjadi “awet muda” tidak cepat letih, tidak mudah marah, dan tidak sering sakit-sakitan.
Hari ini kita melihat, selain sudah mulai tua dan sering sakit-sakitan, kini bumi pun sudah mulai mudah emosional, buktinya bencana alam pun akhirnya terjadi di mana-mana. Sebenarnya, dalam bahasa yang sederhana, maka terjadinya Bencana Alam ini adalah karena adanya hubungan yang tidak sinergis antar Mikrokosmos yang ada, termasuk hubungan antara Mikrokosmos dengan Mahakosmos, sehingga mengakibatkan secara otomatis memburuknya hubungan Mikrokosmos dan Makrokosmos, setelah itu menjadi berantakan, lalu hancurlah sebagian dari bumi ini.
Makrokosmos, gabungan dan
sinergisasi individu-individu di level Mikrokosmos inilah yang disebut sebagai
Makrokosmos. Jadi Makrokosmos adalah alam yang lebih bersifat “berjamaah” dan
“sinergis”, saling ketergantungan, saling mempengaruhi, dan saling terkait erat
dengan SUNNATULLAH yang berlaku.
Contoh, dalam aturan Makrokosmos disebutkan bahwa apapun benda yang
memiliki massa, yang dilepas dari ketinggian tertentu maka ia akan terjatuh.
Walaupun “benda” tersebut adalah seorang manusia yang rajin pergi ke masjid,
tetap saja secara “sunnatullah” dia akan terjatuh ketika ia melompat atau
terlepas dari ketinggian gedung lantai sepuluh. Dia tidak akan terbang.
Berikutnya, dalam alam Makrokosmos ini ada dua model Sunnatullah yang bisa
kita pahami. Pertama Sunnatullah yang Visible (Nyata/Fisika), dan kedua
Sunnatullah yang Invisible (Ghoib/Metafisika). Untuk hidup selaras dengan
Sunnatullah yang bersifat VISIBLE/FISIK relatif jauh lebih mudah dibandingkan
untuk hidup selaras dengan Sunnatullah yang bersifat INVISIBLE/METAFISIK.
Misalanya, kasus “aturan gravitasi” adalah sebuah hukum Fisika, tetapi
untuk kasus seperti “aturan bahwa orang yang bersyukur itu bertambah
nikmatnya”, maka perlu pengetahuan aturan yang Metafisik. Dan, percaya atau
tidak, ternyata bahwa akses Metafisik yang paling dahsyat adalah kitabullah
yang bernama Al-Quran.
- Teori Terjadinya Planet di Bumi
Ø
Teori
Steady State Teori ini berpendapat bahwa
materi yang hilang melalui resesi galaksigalaksi, karena pengembungan alam yang berlangsung terus menerus digantikan
oleh materi yang baru saja tercipta sehingga alam semesta yang terlihat tetap
berada dalam keadaan tidak berubah (stady state), artinya bahwa materi secara
terus menerus tercipta diseluruh alam semesta. Teori ini sama sekali tidak
menyebut peristiwa awal yang bersifat khusus pada waktu atau ruang. Tidak ada
awal maupun akhir karena materi diperbarui secara terus menerus di satu tempat
sementara di tempat lain dihancurkan.
Ø
Teori
Ekspansi dan Kontraksi Teori ini
berpendapat bahwa ada suatu siklus di jagat raya. Satu siklus mengalami satu
masa ekspansi dan satu masa kontraksi. Satu siklus diperkirakan berlangsung
selama 30 milyar tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksigalaksi serta
bintang-bintang di dalamnya. Ekspansi ini diakibatkan oleh adanya reaksi inti
hydrogen yang pada akhirnya membentuk unsur-unsur lain yang komplek. Pada masa kontraksi, galaksi-galaksi dan
bintang-bintang yang telah terbentuk meredup dan unsure-unsur yang telah
terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi.
Disebut juga Oscillating Theory (teori mengembang dan memampat).
Ø
Teori
Big – Bang Keberadaan awal pada
peristiwa besar ini melengkapi ketidaktahuan manusia tentang awal mula alam
semesta dan merupakan bahan dari spekulasi sesungguhnya yang mempunyai dasar
kuat. Teori ini mengasumsikan sekitar 15 milyar tahun lalu dimulai dari ledakan
yang dahyat dan dilanjutkan dengan
pengambangan alam semesta. Point penting dari semua peristiwa ini adalah
waktu, materi , energi dan ruang
merupakan satu keterpaduan. Kejadian ini bukan ledakan biasa tetapi cukup
memenuhi semua peristiwa dari ruang dengan semua partikel yang menjadi embrio
alam semesta yang mendesak keluar dari masing-masing yang lain.
Ø
Telah
dijelaskan sebelumnya Big bang adalah teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan
perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Ide sentral dari teori ini
adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil
pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain,
dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus.
Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya
suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi.
Ø
Teori
Big-Bang juga dikenal teori Super Dense, menyatakan bahwa jika alam semesta
mengembang pada skala tertentu, maka ketika kita pergi kembali ke dalam waktu,
kelompok-kelompok galaksi akan semakin mendekat dan tentu akan sampai pada suatu saat di mana
semua materi, energi dan waktu yang membentuk alam semeseta terkonsentrasi pada suatu tempat dalam bentuk gumpalan yang sangat padat ( super dense
agglomeration). Dengan bekerja mundur ,
dari peringkat resesi galaksi-galaksi yang teramati, ditemukan bahwa
galaksi-galaksi itu diduga telah berada
berdekatan satu sama lain sekitar 12
milyar tahun yang lalu. Dipostulasikan bahwa saat ini ledakan hebat menyebabkan
alam semesta mengembang 10”30 kali atau lebih dari ukuran aslinya, sebagai
akibatnya gumpalan yang sangat padat dari materi dan energi berserakan menjadi
banyak bagian yang semuanya berjalan dengan kecepatan berbeda-beda ke arah
berbeda-beda pula. Hasil dari ledakan ini berkondensasi membentuk benda-benda
langit seperti yang ada sekarang. Pengembangan alam alam yang teramati ini
merupakan kelanjutan dari proses ini. Teori berkonsentrasi pada peristiwa
spesifik sebagai „awal‟ alam semesta dan menampilkan suatu evolusi
progresif sejak titik itu hingga sekarang.
Selama satu abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan teknologi
mutakhir, telah mengungkapkan tanpa ragu
bahwa alam semesta
memiliki permulaan. Para ilmuwan
telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang.
Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam
ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai
pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah
dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan
titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big-bang.
IV. Kehidupan
Di Bumi
Asal mula Kehidupan di Bumi
Tentunya kita sebagai manusia sering bertanya-tanya, “dari mana asal kehidupan di bumi?” pada hakikatnya jawaban atas pertanyaan itu melahirkan banyak teori-teori tentang asal mula kehidupan di bumi, diantaranya adalah :
1. Teori Cosmozoa
Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi dari bagian lain alam semesta ini. Asumsi yang mendasari teori ini adalah (a) benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini, (b) hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa ke bumi.
2. Teori Pfsuger
Teori ini mengatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas sekali, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen berbentuk senyawa cyanogens (CN), dimana senyawa tersebut dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya berbentuk zat protein sebagai pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.
3. Teori Moore
Mengatakan bahwa makhluk hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah makhluk hidup.
4. Teori Allen
Mengatakan bahwa pada saat keadaan fisik bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi, yaitu reaksi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan membentuk zat-zat yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.
5. Teori Transedental atau Penciptaan
Merupakan jawaban secara religi bahwa makhluk hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Yang Maha Kuasa di luar jangkauan sains.
6. Teori Abiogenesis atau Generatio Spontanea
Teori ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Aristoteles, dia mengatakan bahwa makhluk hidup terjadi secara spontan. Hal tersebut berdasarkan pengamatan seperti cacing berasal dari lumpur, ulat berasal dari daging yang membusuk.
7. Teori Fransisco Redi (1626-1697)
Redi pernah melakukan eksperimen menggunakan keratan daging segar yang dimasukkan ke dalam labu-labu/ gelas-gelas yang sebagian dibiarkan terbuka dan yang lainnya ditutup rapat. Setelah beberapa hari diamati, gelas yang terbuka dihinggapi lalat dan lalat tersebut kemudian bertelur di sana. Akhirnya muncullah ulat-ulat pada daging yang mulai membusuk pada gelas tanpa tutup tersebut. Sebaliknya gelas yang ditutup rapat tidak ditemukan adanya ulat/ kesimpulan yang dapat diambil adalah asal mula kehidupan dari telur omne vivum ex ovo.
8. Percobaan Lazzaro Spalanzani (1729-1799)
Dia melakukan eksperimen dengan menggunakan air kaldu yang dimasukkan dalam tabung reaksi dengan perlakuan yang berbeda-beda. Dalam tabung reaksi I diisi air kaldu dan ditutup rapat-rapat kemudian disimpan. Tabung reaksi II diisi kaldu, dipanaskan ± 15 menit, ditutup rapat kemudian disimpan. Tabung raksi III diisi air kaldu terus dipanaskan ± 15 menit kemudian disimpan tanpa diberi tutup. Setelah beberapa hari diamati ternyata tabung reaksi I dan III dijumpai ada jasad renik/kehidupan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa adanya telur harus ada jasad renik dulu atau omne ovum ex vivo.
V. Perkembangan
Seksual san dan Aseksual
- Reproduksi Seksual (Generatif)
Reproduksi biologis atau reproduksi seksual dalah
suatu proses biologis penggunaan seks secara rutin dimana individu organisme
baru diproduksi.
Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri
yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada
sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi
secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat
melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama.
Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi
aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada
organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk
melakukan reproduksi aseksual.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua
individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal
adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih
kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih
sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual.
Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan
dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga
terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru
dengan sifat baru.
Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam
gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua
macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi
gamet yang demikian disebut heterogamet.
Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami.
Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu
pertemuan sperma dengan sel telur.
Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan
gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila
salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.
- Reproduksi Aseksual
Reproduksi Vegetatif
adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya
peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi Vegetatif bisa
terjadi secara alami maupun buatan.
1.Vegetatif Alami
Vegetatif
Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain
seperti manusia.
Pada
tumbuhan
·
Umbi batang. Contoh: ubi jalar,
kentang
·
Umbi lapis. Contoh: bawang merah,
bawang putih
·
Umbi akar. Contoh: wortel, singkong
·
Geragih atau stolon. Contoh: arbei,
stroberi
·
Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe
·
Tunas. Contoh: kelapa
·
Tunas adventif. Contoh: cocor bebek
Pada
hewan
- Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
- Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut
- Membelah diri. Contoh: Amoeba
- Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu
daun
2.Vegetatif Buatan
Vegetatif
Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan pihak lain
seperti manusia.
- Stek
- Cangkok
- Okulasi
- Enten
- Merunduk
- Kloning
Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis,
Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah
reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui
tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel
yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.
Daftar
Pustaka
https://www.scribd.com/doc/88996435/Pengertian-Ilmu-Alamiah-DasarSupatmo .A. Ir dan Ahmadi Abu. H . Drs. 2011. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Rineka Cipta
Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Almu Alamiah Dasar. Depok. Gunadarma
http://belajarbiologi.com/2015/08/langkah-langkah-metode-ilmiah.html
http://www.naqsdna.com/2011/03/cosinergy-naqs-dna-mikrokosmos.html
https://www.academia.edu/6521867/TEORI_TENTANG_TERBENTUKNYA_ALAM_SEMESTA
http://gunadioke.co.cc
https://www.academia.edu/6465782/ASAL_MULA_KEHIDUPAN_DI_BUMI
Tugas klik Disini