• Azka Kage
  • Azka Kage
  • Azka Kage
  • Azka Kage

Partners

Azka Kage | Creative No Plagiat Azka Kage | Creative No Plagiat Azka Kage  | Creative No Plagiat Azka Kage | Creative No Plagiat Azka Kage | Creative No Plagiat
Jumat, 30 Maret 2018

Tulisan (IAD)

Tulisan
     I
1.   Pengetahuan Ilmu Alamiah dasar
Ilmu Alamiah Dasar jika dipenggal berasal dari tiga suku kata. Ilmu artinya bagiandari ilmu pengetahuan manusia. Alamiah artinya terjadi dengan sendirinya dan dasar artinyapermulaan suatu bentuk. Istilah ini berasal dari Eropa Daratan (Belanda,Jerman,Inggris,danAmerika). Yang mana istilah ini masuk ke indonesia pada zaman yang berbeda-beda. Ilmualamiah dapat dilihat dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas ilmu mencakupsemua pengetahuan.
Ilmu alamiah dasar adalah merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsepdasar dalam bidang ilmu pengetahuan alam dan teknologi dalam manusia. Ilmu alamiah ataubiasa disebut dengan ilmu pengetahuan (natural science) merupakan pengetahuan yangmengkaji tentang gejala-gejala dalam alam semesta termasuk dimuka bumi ini, sehinggaterbentuk konsep dan prinsip. Ilmu Alamiah dasar hanya mengkaji konsep-konsep dan prisip-prinsip dasar yang esensial saja. Bagian-bagian dari Ilmu Alamiah Dasar meliputi penciptaanmanusia yang telah diberikan akal untuk berfikir, lahirnya ilmu alamiah, keterbatasan ilmualamiah, pembagian ilmu pengetahuan dsb.
IAD merumuskan pemikiran yang selalu dilandasi oleh realisme, karena ilmu sains inimepelajari tentang metode alamiah dan gejala alamiah sehingga tidak dapat terlepas dariobjek yang mengaitkan panca indra. Jadi pengertian ilmu alamiah yang saya ketahui ituadalah pengetahuan dasar yang mempelajari alam semesta,dan dapat dikatakan sebagaikonsep awal terbentuknya ilmu pengetahuan alam. Yang dapat dipelajarinya dengan carametode-metode atau prinsip-prinsip yang tidak dapat lepas dari kenyataan (realitas).

2.   Perkembangan alam pikiran manusia
1. Sifat Unik Manusia
Bumi tempat manusia _hidup berisi dua macam mahluk : benda yang sifatnya anorganis dan mahluk yang sifatnya organis. Oranng pertama yang pertama sering disebut sebagai benda mati dan yang kedua disebut mahluk hidup. Benda mati tunduk pada hukum alarn (deterministis), sedangkan mahluk hidup tunduk pada hukum kehidupan (biologis). Masing-masing memiliki tiingkat-tingkat dalam perwujudannya.

Benda bersifat mati, tetap dan tunduk pada hukum alam, sehingga tidak memiliki perliaku (attitude). Benda tidak bergerak atas kemauan atau kekuatan sendiri, melainkan oleh kekuatan luar.

Mahluk organis memiliki kehidupan sehingga mempunyai perilaku. Tumbuhan sebagai mahluk terendah memiliki perikehidupan yang sederhana. Binatang yang lebih tinggi tingkatnya memiliki perilaku yang lebih baik. Manusia sebagai mahluk tertinggi memiliki perilaku yang lebih sempuma. Namun secara umum mahluk-mahluk tersebut memiliki beberapa prinsip yang sama, antara lain, daya gerak, naluri untuk mempertahankan diri, serta untuk mengembangkan keturunannya.

Dibandingkan dengan mahluk. lain, jasmani manusia adalah lemah, tetapi rohani atau akal budi dan kemauannya sangat kuat. Umumnya dikatakan bahwa manusia berbeda dengan binatang karena akal budi yang dimilikinya. Akal bersumber pada otak dan budi bersumber pada jiwa.

     Perbedaan manusia dibanding binatang, nampak lebih jelas bila dirinci lebih jauh :
a. manusia dapat berpikir, sehingga merupakan mahluk. yang cerdas atau bijaksana (Homo sapiens)
b. manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya, sehingga disebut manusia kerja (Homo faber)
c. manusia dapat berbicara (Homo longuens) sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain
d. manusia dapat hidup bennasyarkat (Homo socius)
e.  manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomi (Homo aeconomicus)
f. manusia menyadari adanya kekuatan gaib yang memiliki kemampuan yang lebih hebat dari manusia, sehingga manjadi manusia bedc.epercayaan atau beragama (Homo religieus).

 2.        Rasa lngin Tahu
Dengan akal budi yang dimilikinya, pada manusia timbul rasa ingin tahu yang selalu berkembang, Rasa ingin tahu itu tidak pemah dapat dipuaskan. Dalam benaknya manusia
selalu bertanya karena keingintahuannya : apa sesungguhnya (know what), bagaimana sesuatu
terj8di (know how), dan mengapa demikian (know why) tentang benda dan peristiwa yang
terjadi di sekitamya, termasuk juga ingin tahu tentang dirinya sendiri. Rasa ingin tahu ini
mendorong manusia untuk memahami dan menjelaskan gejala-gejala alam, baik alam besar
(makrokosmos) maupun alam kecil (mikrokosmos), serta berusaha memecahkan masalah
yang dihadapi, sehingga akhirnya manusia dapat mengumpulkan pengetahuan.
Rasa ingin tahu yang terus berkembang dan seolah-olah tanpa batas itu menimbulkan
perbendaharaan pengetahuan pada manusia. Pengetahuan yang diperoleh ini akhimya tidak
terbatas pada obyek-obyek yang dapat diamati dengan pancaindra saja atau meliputi pengetahuan tentang kebutuhan praktis sehari-hari, tetapi juga masalah lain yang berhubungan dengan baik atau buruk, indah atau tidak indah, dan sebagainya.

Dengan meningkatnya kemampuan mengingat dan berpikir, manusia dapat
mendayagunakan pengetahuan tenlahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan
yang baru sehingga menghasilkan pengetahuan yang lebih baru lagi. Proses demikian terus
berlangsung sehingga terjadi akumulasi pengetahuan seperti yang kita rasakan dewasa ini.

Perkembangan pengetahuan lebih dipennudah atau diperlancar lagi dengan adanya tukar-menukar infonnasi mengenai pengetahuan dan pengalaman manusia yang satu dengan yang lain sehingga akumulasi pengetahuan berlangsung lebih cepat.

3.    MITOS, PENALARAN DAN CARA MEMPEROLEH PENGETAHUAN 
Pada awal prasejarah kemampuan manusia masih terbatas, baik keterbatsan pada peralatan maupun peterbatasen pemikiran. Keterbatasan peralatan menyebabkan pengamatan menjadi kurang seksama, dan cara berpikir yang sederhana menyebabkan hasil pemecahan masalah memberikan kesimpulan yang kurang tepat. Dengan demikian pengetahuan yang terkumpul belum dapat memberikan kepuasan terhadap rasa ingin tahu manusi perkasa masih jauh dari kebenaran.

Untuk menjawab keingintahuan tentang alam, manusia menciptakan mitos. Mitos merupakan cerita yang dibuat - buat atau dongeng yang pada umumnya menyangkut tokoh kuno, seperti dewa atau manusia perkasa, yang ada kaitannya dengan apa yang terdapat di alam.

Secara garis besar dapat dibedakan 3 macam mitos, yaitu muos sebenarnya, cerita rakyat, dan Legenda. Dalam mitos sebenamya manusia berusaha dengan sungguh-sungguh dan dengan imajinasinya menerangkan gejala alam yang ada, namun belum tepat karena kurangnya pengetahuan, sehingga orang mengaitkannya dengan ~rang tokoh atau dewa.

Mitos yang merupakan cerita rakyat adalah usaha manusia mengisahkan peristiwa penting yang· menyangkut kehidupan masyarakat, biasanya juga disampaikan dari mulut ke mulut sehingga sulit diperiksa kebenarannya.  Dalam mitos sebagai Legenda, dikemukakan teotang seorang tokoh yang dikaitkan dengan terjadinya suatu daerah.
Pada masa prasejarah tersebut, mitos dapat diterima dan dipercaya kebenaranya karena:
1.         keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan pengindraan, baik
langsung maupun dengan alat.
2.         keterbatasan penalaran manusia pada masa itu.
3.         hasrat ingin·tahunya terpenuhi.

Karena kemampuan berpikir manusia makin maju dan disertai pula dengan perlengkapan pengamatan yang makin baik, mitos dengan berbagai Legendanya mulai ditinggalkan. Orang mulai menggunakan akal sehat serta rasionya untuk menjawab bemagai pertanyaan tentang alam.
Kegiatan untuk memperoleh atau menemukan pengetahuan yang benar disebut berpikir sedangkan proses berpikir dalam menarik kesimpulan yang benar disebut penalaran. Pengetahuan yang diperoleh tidak berdasarkail penalaran digolongkan pada pengetahuan yang non ilmiah atau bukan ilmu pengetahuan.
Terdapat beberapa cara untuk memperoJeh kesimpulan atau pengetahuan yang tidak
berdasarkan penalaran, yaitu :
1.         Prasangka, pengambilan kesimpulan berdasarkan perasaan
2.         Intuisi, kegiatan berpikir yang tidak analistis, tidak berdasarlcan pola berpikir tertentu. Pandangan batiniah yang serta merta tembus mengenai suatu peristiwa atau kebenaran. tanpa penurutan pikiran
3.         Coba-ralat atau trial and error, suatu cara untuk memperoleh pengetahuan secara
coba-coba atau untung-untungan.

     II.

             1.   Metode Ilmiah

A.    Pengertian secara Etimologi
Ditinjau dari segi etimologis (bahasa), metode berasal dari bahasa yunani yaitu methodos. Kata ini berasal dari dua suku kata yaitu metha yang berarti melewati atau melalui  dan hodos yang berarti jalan atau cara. Maka metode memiliki arti suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Dalam bahasa inggris dikenal dengan term method dan way yang mempunyai arti metode dan cara dan dalam bahasa arab, kata metode diungkapkan dalam berbagai kata seperti kata al-thariqoh (jalan), al-manhaj (sistem), dan al-wasilah (mediator atau perantara). Dengan demikian kata arab yang berarti dekat dengan arti metode adalah al-thariqoh. Sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu, ilmu dalam bahasa inggris adalah science berasal dari kata latin scientia. Kata scientia berasal dari suku kata scire yang artinya mempelajari dan mengetahui.
Metode ilmiah secara etimologi berasal dari kata metode dan ilmiah. Metode adalah cara teratur yg digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dng yg dikehendaki; cara kerja yg bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yg ditentukan, sedangkan ilmiah adalah bersifat ilmu atau secara keilmuan. Dapat diartikan metode ilmiah adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan kegiatan yang bersifat keilmuan

B.   Pengertian secara Terminologi
Metode ilmiah adalah tahapan-tahapan yang dilakukan oleh seseorang dalam melakukan penelitian untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari persoalan dan keingintahuan. Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengajaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan-pertimbangan logis. Metode ilmiah pun dapat di artikan sebagai prosedur yang mencakup berbagai tindakan pikiran, pola kerja, tata langkah, dan cara teknis untuk memperoleh pengetahuan baru atau mengembangkan pengetahuan yang ada. Sederhananya metode ilmiah adalah cara para saintis untuk memecahkan persoalan yang di hadapi melalui tahapan-tahapan tertentu. Metode ilmiah pada dasarnya merupakan suatu cara yang logis untuk memecahkan suatu masalah tertentu
Berdasarkan pengertian metode ilmiah menurut para ahli,suatu prosedur atau cara dikatakan sebagai metode ilmiah bila memenuhi beberapa karakteristik atau ciri khusus, karakteristik-karakteristik yang dimaksud adalah :
Ø Bersifat kritis dan analistis, artinya metode yang digunakan menunjukan adanya sebuah proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
Ø Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah, kesimpulan yang rasional berdasarkan pada bukti-bukti yang ada
Ø Bersifat objektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuan lain dalam bidang dan kondisi yang sama
Ø Bersifat konseptual,artinya proses penelitian dilakukan dengan mengembangkan konsep dan teori dengan tujuan agat hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
Ø Bersifat empiris,artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.

    III.


                    1.       Ruang  Lingkup IPA


Mula-mula manusia masih percaya pada mitos yang sekarang hanya dinilai sebagai pengetahuan semu (pseudo science). Karena mitos kemudian dianggap tidak memuaskan, maka dicarilah pengetahuan betulan (pure science).  Obyek utama yang dipikirkan manusia adalah a1am sehingga lahirlah pengetahuan a1am (natural science).
  1. Awal dari IPA dimulai pada saat manusia memperhatikan gejala-gejala alam, mencatatnya, dan kemudian mempelajarinya. Pengetahuan yang diperoleh mula-mula terbatas pada hasil pengamatan terhadap gejala alam yang ada. Kemudian makin bertambah dengan pengetahuan yang diperoleh dari basil pemikirannya. Dengan peningkatan daya pikimya, manusia akhimya dapat melakukan eksperimen untuk membuktikan dan mencari kebenaran dari suatu pengetahuan. Setelah manusia mampu memadukan kemampuan penalaran dengan eksperimen maka lahirlah Ilmu Pengetahuan Alam sebagai ilmu yang mantap.

2.       Perkembangan IPA
-           Mulanya berkembang sangat lambat (abad 15-16)
-      Lebih pesat setelah Copernicus yang kemudian diperkuat Galileo (konsep geosentris ® konsep heliosentris), dikenal sebagai permulaan abad ilmu pengetahuan modern (kebenaran  berdasarkan induksi)
-          Sangat pesat setelah konsep fisika kuantum dan relativitas (awal abad 20) ® perlu revisi dan penyesuaian konsepsi ilmu pengetahuan ke arah pemikiran modern.

  •   Alam Semesta Mikrokosmos, Makrokosmos 

Mikrokosmos adalah unsur-unsur mikro yang ada di alam semesta. Sebenarnya batasan besaran mikro itu relatif. Mikro bisa dimulai dari quark, inti atom, elektron, proton, molekul, sel DNA, individu manusia, pohon, gunung, batu, laptop, bumi, planet dan benda-benda lainnya. Semakin mikro maka semakin tak terlihat, dan benda yang tak terlihat ini bisa disebut sebagai Quanta.

Semakin tambah kemikroan kita, maka semakin "hilanglah" kita, lalu menembus alam Maha. Laa haula walaa Quwwata illaa billaah. Inilah alam super mikro (manusia super) yang sebenarnya karena ia merasa tiada memiliki kekuatan selain kekutan dari Allah SWT.

Anda adalah Mikrokosmos di alam semesta ini. Karena alam semesta memiliki prinsip-prinsip aturan main kehidupan, maka agar Anda hidup relatif sukses, Anda harus bisa menyelaraskan diri dengan prinsip-prinsip aturan semesta di Makrokosmos yang sudah pasti selaras dengan aturan di Mahakosmos.

Insya Allah, sinergi yang selaras antar Mikrokosmos yang terjadi di alam semesta ini akan membuat bumi dan alam semesta ini menjadi “awet muda” tidak cepat letih, tidak mudah marah, dan tidak sering sakit-sakitan.

Hari ini kita melihat, selain sudah mulai tua dan sering sakit-sakitan, kini bumi pun sudah mulai mudah emosional, buktinya bencana alam pun akhirnya terjadi di mana-mana. Sebenarnya, dalam bahasa yang sederhana, maka terjadinya Bencana Alam ini adalah karena adanya hubungan yang tidak sinergis antar Mikrokosmos yang ada, termasuk hubungan antara Mikrokosmos dengan Mahakosmos, sehingga mengakibatkan secara otomatis memburuknya hubungan Mikrokosmos dan Makrokosmos, setelah itu menjadi berantakan, lalu hancurlah sebagian dari bumi ini.

Makrokosmos, gabungan dan sinergisasi individu-individu di level Mikrokosmos inilah yang disebut sebagai Makrokosmos. Jadi Makrokosmos adalah alam yang lebih bersifat “berjamaah” dan “sinergis”, saling ketergantungan, saling mempengaruhi, dan saling terkait erat dengan SUNNATULLAH yang berlaku.

Contoh, dalam aturan Makrokosmos disebutkan bahwa apapun benda yang memiliki massa, yang dilepas dari ketinggian tertentu maka ia akan terjatuh. Walaupun “benda” tersebut adalah seorang manusia yang rajin pergi ke masjid, tetap saja secara “sunnatullah” dia akan terjatuh ketika ia melompat atau terlepas dari ketinggian gedung lantai sepuluh. Dia tidak akan terbang.

Berikutnya, dalam alam Makrokosmos ini ada dua model Sunnatullah yang bisa kita pahami. Pertama Sunnatullah yang Visible (Nyata/Fisika), dan kedua Sunnatullah yang Invisible (Ghoib/Metafisika). Untuk hidup selaras dengan Sunnatullah yang bersifat VISIBLE/FISIK relatif jauh lebih mudah dibandingkan untuk hidup selaras dengan Sunnatullah yang bersifat INVISIBLE/METAFISIK.

Misalanya, kasus “aturan gravitasi” adalah sebuah hukum Fisika, tetapi untuk kasus seperti “aturan bahwa orang yang bersyukur itu bertambah nikmatnya”, maka perlu pengetahuan aturan yang Metafisik. Dan, percaya atau tidak, ternyata bahwa akses Metafisik yang paling dahsyat adalah kitabullah yang bernama Al-Quran.

  •   Teori Terjadinya Planet di Bumi 
Ø  Teori Steady State  Teori ini berpendapat bahwa materi yang hilang melalui resesi galaksigalaksi, karena pengembungan alam  yang berlangsung terus menerus digantikan oleh materi yang baru saja tercipta sehingga alam semesta yang terlihat tetap berada dalam keadaan tidak berubah (stady state), artinya bahwa materi secara terus menerus tercipta diseluruh alam semesta. Teori ini sama sekali tidak menyebut peristiwa awal yang bersifat khusus pada waktu atau ruang. Tidak ada awal maupun akhir karena materi diperbarui secara terus menerus di satu tempat sementara di tempat lain dihancurkan. 

Ø  Teori Ekspansi dan Kontraksi  Teori ini berpendapat bahwa ada suatu siklus di jagat raya. Satu siklus mengalami satu masa ekspansi dan satu masa kontraksi. Satu siklus diperkirakan berlangsung selama 30 milyar tahun. Dalam masa ekspansi terbentuklah galaksigalaksi serta bintang-bintang di dalamnya. Ekspansi ini diakibatkan oleh adanya reaksi inti hydrogen yang pada akhirnya membentuk unsur-unsur lain yang komplek.  Pada masa kontraksi, galaksi-galaksi dan bintang-bintang yang telah terbentuk meredup dan unsure-unsur yang telah terbentuk menyusut dengan mengeluarkan tenaga berupa panas yang sangat tinggi. Disebut juga Oscillating Theory (teori mengembang dan memampat).

Ø  Teori Big – Bang     Keberadaan awal pada peristiwa besar ini melengkapi ketidaktahuan manusia tentang awal mula alam semesta dan merupakan bahan dari spekulasi sesungguhnya yang mempunyai dasar kuat. Teori ini mengasumsikan sekitar 15 milyar tahun lalu dimulai dari ledakan yang dahyat dan  dilanjutkan dengan pengambangan alam semesta. Point penting dari semua peristiwa ini adalah waktu,  materi , energi dan ruang merupakan satu keterpaduan. Kejadian ini bukan ledakan biasa tetapi cukup memenuhi semua peristiwa dari ruang dengan semua partikel yang menjadi embrio alam semesta yang mendesak keluar dari masing-masing yang lain. 

Ø  Telah dijelaskan sebelumnya Big bang adalah teori ilmu pengetahuan yang menjelaskan perkembangan dan bentuk awal dari alam semesta. Ide sentral dari teori ini adalah bahwa teori relativitas umum dapat dikombinasikan dengan hasil pemantauan dalam skala besar pada pergerakan galaksi terhadap satu sama lain, dan meramalkan bahwa suatu saat alam semesta akan kembali atau terus. Konsekuensi alami dari Teori Big Bang yaitu pada masa lampau alam semesta punya suhu yang jauh lebih tinggi dan kerapatan yang jauh lebih tinggi. 

Ø  Teori Big-Bang juga dikenal teori Super Dense, menyatakan bahwa jika alam semesta mengembang pada skala tertentu, maka ketika kita pergi kembali ke dalam waktu, kelompok-kelompok galaksi akan semakin mendekat dan  tentu akan sampai pada suatu saat di mana semua materi, energi dan waktu yang membentuk alam semeseta terkonsentrasi   pada suatu tempat  dalam bentuk gumpalan  yang sangat padat ( super dense agglomeration). Dengan  bekerja mundur , dari peringkat resesi galaksi-galaksi yang teramati, ditemukan bahwa galaksi-galaksi  itu diduga telah berada berdekatan  satu sama lain sekitar 12 milyar tahun yang lalu. Dipostulasikan bahwa saat ini ledakan hebat menyebabkan alam semesta mengembang 10”30 kali atau lebih dari ukuran aslinya, sebagai akibatnya gumpalan yang sangat padat dari materi dan energi berserakan menjadi banyak bagian yang semuanya berjalan dengan kecepatan berbeda-beda ke arah berbeda-beda pula. Hasil dari ledakan ini berkondensasi membentuk benda-benda langit seperti yang ada sekarang. Pengembangan alam alam yang teramati ini merupakan kelanjutan dari proses ini. Teori berkonsentrasi pada peristiwa spesifik  sebagai „awal‟  alam semesta dan menampilkan suatu evolusi progresif sejak titik itu hingga sekarang.  Selama satu abad terakhir, serangkaian percobaan, pengamatan, dan perhitungan   yang dilakukan dengan menggunakan teknologi mutakhir, telah            mengungkapkan  tanpa ragu   bahwa   alam   semesta   memiliki   permulaan. Para ilmuwan telah memastikan bahwa alam semesta berada dalam keadaan yang terus mengembang. Dan mereka telah menyimpulkan bahwa, karena alam semesta mengembang, jika alam ini dapat bergerak mundur dalam waktu, alam semesta ini tentulah memulai pengembangannya dari sebuah titik tunggal. Sungguh, kesimpulan yang telah dicapai ilmu pengetahuan saat ini adalah alam semesta bermula dari ledakan titik tunggal ini. Ledakan ini disebut “Dentuman Besar” atau Big-bang.   

IV.       Kehidupan Di Bumi

Asal mula Kehidupan di Bumi  

Tentunya kita sebagai manusia sering bertanya-tanya, “dari mana asal kehidupan di bumi?” pada hakikatnya jawaban atas pertanyaan itu melahirkan banyak teori-teori tentang asal mula kehidupan di bumi, diantaranya adalah :

1.    Teori Cosmozoa

              Teori ini mengatakan bahwa makhluk hidup datang di bumi dari bagian lain alam semesta ini. Asumsi yang mendasari teori ini adalah (a) benda hidup itu ada atau telah ada di suatu tempat dalam alam semesta ini, (b) hidup itu dapat dipertahankan selama perjalanan antar benda angkasa ke bumi.

2.    Teori Pfsuger

          Teori ini mengatakan bahwa bumi berasal dari suatu materi yang sangat panas sekali, kemudian dari bahan itu mengandung karbon dan nitrogen berbentuk senyawa cyanogens (CN), dimana senyawa tersebut dapat terjadi pada suhu yang sangat tinggi dan selanjutnya berbentuk zat protein sebagai pembentuk protoplasma yang akan menjadi makhluk hidup.

3.    Teori Moore

          Mengatakan bahwa makhluk hidup dapat muncul dari kondisi yang cocok dari bahan anorganik pada saat bumi mengalami pendinginan melalui suatu proses yang kompleks dalam larutan yang labil. Bila fase keadaan kompleks itu tercapai akan muncullah makhluk hidup.

4.    Teori Allen

          Mengatakan bahwa pada saat keadaan fisik bumi ini seperti keadaan sekarang, beberapa reaksi terjadi, yaitu reaksi yang datang dari sinar matahari diserap oleh zat besi yang lembab dan menimbulkan pengaturan atom dan materi-materi. Interaksi antara nitrogen, karbon, hidrogen, oksigen, dan sulfur dalam genangan air di muka bumi akan membentuk zat-zat yang akhirnya membentuk protoplasma benda hidup.

 5.    Teori Transedental atau Penciptaan

              Merupakan jawaban secara religi bahwa makhluk hidup itu diciptakan oleh Super Nature atau Yang Maha Kuasa di luar jangkauan sains.

6.    Teori Abiogenesis atau Generatio Spontanea

       Teori ini dikemukakan oleh seorang ilmuwan yang bernama Aristoteles, dia mengatakan bahwa makhluk hidup terjadi secara spontan. Hal tersebut berdasarkan pengamatan seperti cacing berasal dari lumpur, ulat berasal dari daging yang membusuk.

7.    Teori Fransisco Redi (1626-1697)

         Redi pernah melakukan eksperimen menggunakan keratan daging segar yang dimasukkan ke dalam labu-labu/ gelas-gelas yang sebagian dibiarkan terbuka dan yang lainnya ditutup rapat. Setelah beberapa hari diamati, gelas yang terbuka dihinggapi lalat dan lalat tersebut kemudian bertelur di sana. Akhirnya muncullah ulat-ulat pada daging yang mulai membusuk pada gelas tanpa tutup tersebut. Sebaliknya gelas yang ditutup rapat tidak ditemukan adanya ulat/ kesimpulan yang dapat diambil adalah asal mula kehidupan dari telur omne vivum ex  ovo.

8.    Percobaan Lazzaro Spalanzani (1729-1799)

           Dia melakukan eksperimen dengan menggunakan air kaldu yang dimasukkan dalam tabung reaksi dengan perlakuan yang berbeda-beda. Dalam tabung reaksi I diisi air kaldu dan ditutup rapat-rapat kemudian disimpan. Tabung reaksi II diisi kaldu, dipanaskan ± 15 menit, ditutup rapat kemudian disimpan. Tabung raksi III diisi air kaldu terus dipanaskan ± 15 menit kemudian disimpan tanpa diberi tutup. Setelah beberapa hari diamati ternyata tabung reaksi I dan III dijumpai ada jasad renik/kehidupan. Kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa adanya telur harus ada jasad renik dulu atau omne ovum ex vivo.

V.  Perkembangan
                Seksual san dan Aseksual

Reproduksi Seksual (Generatif)
         Reproduksi biologis atau reproduksi seksual dalah suatu proses biologis penggunaan seks secara rutin dimana individu organisme baru diproduksi.
           Reproduksi adalah cara dasar mempertahankan diri yang dilakukan oleh semua bentuk kehidupan; setiap individu organisme ada sebagai hasil dari suatu proses reproduksi oleh pendahulunya. Cara reproduksi secara umum dibagi menjadi dua jenis: seksual dan aseksual.
          Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual.
          Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda. Reproduksi manusia normal adalah contoh umum reproduksi seksual. Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual, sedangkan organisme yang lebih sederhana, biasanya satu sel, bereproduksi secara aseksual.
         Pada reproduksi seksual/generatif terjadi persatuan dua macam gamet dari dua individu yang berbeda jenis kelaminnya, sehingga terjadi percampuran materi genetik yang memungkinkan terbentuknya individu baru dengan sifat baru.
         Pada organisme tingkat tinggi mempunyai dua macam gamet, gamet jantan atau spermatozoa dan gamet betina atau sel telur, kedua macam gamet tersebut dapat dibedakan baik dari bentuk, ukuran dan kelakuannya, kondisi gamet yang demikian disebut heterogamet.
          Peleburan dua macam gamet tersebut disebut singami. Peristiwa singami didahului dengan peristiwa fertilisasi (pembuahan) yaitu pertemuan sperma dengan sel telur.
          Pada organiseme sederhana tidak dapat dibedakan gamet jantan dan gamet betina karena keduanya sama, dan disebut isogamet. Bila salah satu lebih besar dari lainnya disebut anisogamet.

- Reproduksi Aseksual

Reproduksi Vegetatif adalah cara reproduksi makhluk hidup secara aseksual (tanpa adanya peleburan sel kelamin jantan dan betina). Reproduksi Vegetatif bisa terjadi secara alami maupun buatan.
1.Vegetatif Alami
Vegetatif Alami adalah reproduksi aseksual yang terjadi tanpa campur tangan pihak lain seperti manusia.
Pada tumbuhan
·         Umbi batang. Contoh: ubi jalar, kentang
·         Umbi lapis. Contoh: bawang merah, bawang putih
·         Umbi akar. Contoh: wortel, singkong
·         Geragih atau stolon. Contoh: arbei, stroberi
·         Rizoma. Contoh: lengkuas, jahe
·         Tunas. Contoh: kelapa
·         Tunas adventif. Contoh: cocor bebek

Pada hewan
  •      Tunas. Contoh: Hydra, Ubur-ubur, Porifera
  •      Fragmentasi. Contoh: Planaria, mawar laut
  •      Membelah diri. Contoh: Amoeba
  •      Parthenogenesis. Contoh: serangga seperti lebah, kutu daun
2.Vegetatif Buatan
         Vegetatif Buatan adalah reproduksi aseksual yang terjadi karena bantuan pihak lain seperti manusia.
  •      Stek
  •      Cangkok
  •      Okulasi
  •      Enten
  •      Merunduk
  •      Kloning

Kita mengenal tiga jenis reproduski sel, yaitu Amitosis, Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.


Daftar Pustaka
https://www.scribd.com/doc/88996435/Pengertian-Ilmu-Alamiah-Dasar
Supatmo .A. Ir dan Ahmadi Abu. H . Drs. 2011. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta : Rineka Cipta
Harmoni, Ati. 1992. Pengantar Ilmu Almu Alamiah Dasar. Depok. Gunadarma
http://belajarbiologi.com/2015/08/langkah-langkah-metode-ilmiah.html
http://www.naqsdna.com/2011/03/cosinergy-naqs-dna-mikrokosmos.html
https://www.academia.edu/6521867/TEORI_TENTANG_TERBENTUKNYA_ALAM_SEMESTA
http://gunadioke.co.cc
https://www.academia.edu/6465782/ASAL_MULA_KEHIDUPAN_DI_BUMI

Tugas klik Disini



Azka HaunaDitulis Oleh : Azka Hauna

Artikel Tulisan (IAD), diterbitkan oleh Azka pada hari Jumat, 30 Maret 2018. Blog ini adalah blog biasa bagi saya.. Maaf jika kurang baguss, soalnya masih pemula.. hehe link dibawah ini sebagai sumbernya, dan baca peraturan Disclaimer sebelum copy-paste.